Pengertian Kewirausahaan
Banyak pengertian kewirausahaan yang diungkapkan oleh para ahli, yang masing-masing meninjaunya dari berbagai sudut pandang yang berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut:
Kewirausahaan berasal dari kata “kewiraswastaan”, yang secara etimologi berasal dari kata “wiraswasta” dari bahasa Sansekerta yang berarti:
a. Wira = perwira = orang yang pemberani dan bertindak sebagai kesatria.
b. Swa = sendiri = orang yang mampu menanggulangi masalah tanpa menggantungkan diri dengan orang atau pihak lain.
c. Sta = berdiri atau berusaha.
Berdasarkan etimologi tersebut, maka “Wiraswasta” adalah orang yang mampu dan berani menanggulangi masalah-masalah dalam hidupnya terutama masalah di bidang ekonomi tanpa harus bekerja pada pihak lain, baik pemerintah maupun perusahaan swasta.
“Kewirausahaan” mengandung makna gambaran mengenai individu atau masyarakat dalam menyelenggarakan wirausaha atau bisnis untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi, baik secara individu maupun masyarakat.
Hal ini juga berarti bahwa kewirausahaan mencerminkan adanya keberanian individu dan masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan atau menciptakan kesempatan kerja dengan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya dan lingkungannya tanpa harus mengandalkan pada pihak lain.
Pendapat Peter Drucker
“Kewirausahaan” adalah inovasi yang dikembangkan secara ekonomis. Ini mengandung makna, bahwa “Kewirausahaan” selalu diawali dengan kegiatan inovasi (penemuan) yang ditindaklanjuti atau dikembangkan secara ekonomis.
Dengan demikian bahwa “Kewirausahaan” dapat berasal dari akademisi, namun ditindaklanjuti secara emporis dalam rangka memperoleh manfaat ekonomis atau keuntungan.
Pendapat Geoffrey G. Meredith dan Kawan-kawan
Menyatakan bahwa “Wirausaha” adalah orang yang mampu memadukan perwatakan pribadi, keuangan, dan sumber daya di lingkungannya.
Para “Wirausahawan” adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan “Kewirausahaan” sebagai gambaran mengenai kemampuan individu dan masyarakat dalam mengembangkan dirinya untuk memanfaatkan potensi yang ada guna menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidupnya.
Latar Belakang Timbulnya Kewirausahaan
Kewirausahaan tumbuh dan berkembang, baik secara individu ataupun masyarakat yang dilandasi oleh berbagai dasar pertimbangan dan latar belakang yang beraneka ragam, seperti:
- Adanya usaha untuk mengembangkan idenya untuk mendapatkan manfaat secara ekonomis. Ini berarti seseorang berwirausaha banyak dipengaruhi oleh faktor intern individu yang bersangkutan, seperti adanya usaha pengembangan hobi menjadi kegiatan bisnis.
- Jenuhnya kesempatan kerja, baik di sektor pemerintah maupun perusahaan swasta di satu sisi dan perkembangan penduduk sedemikian pesat di sisi lain, sehingga menuntut adanya usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui kewirausahaan.
- Adanya unsur keturunan dari orang tuanya, baik terpaksan maupun dengan kesadaran, misalnya orang tuanya adalah pengusaha atau pebisnis dan memberi tugas kepada anaknya untuk melanjutkan usahanya atau sang anak juga menyenangi usaha yang telah dirintis oleh orang tuanya.
- Adanya kemampuan individu atau masyarakat dalam menganalisis lingkungan berupa analisis peluang dan kekuatan yang dimiliki yang didukung oleh keberanian untuk berbisnis, misalnya pada saat Lebaran Haji mulai marak bisnis atau usaha yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk kepentingan Hari Raya Haji.
- Adanya dukungan dari pemerintah, seperti kemudahan-kemudahan untuk memperoleh kredit yang mendorong individu atau masyarakat untuk memanfaatkan kredit dari pemerintah yang salah satunya untuk berwirausaha.
- Adanya pembinaan dari pengusaha yang lebih besar kepada pengusaha kecil atau calon pengusaha (pembinaan oleh Bapak Angkat oleh Pengusaha Kecil berupa pembinaan bantuan modal dan pembinaan lain yang akan mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan).
- Adanya dorongan dari faktor alam yang mendorong para warga masyarakat untuk berbuat sesuatu berupa kegiatan bisnis tertentu.
- Adanya pengaruh faktor lain, seperti teknologi, politik, keamanan, dan lain-lain, yang mendorong untuk dilakukan bisnis tertentu karena faktor lingkungan tersebut dapat menciptakan peluang bisnis.
Kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan individu dan masyarakat.
Secara Khusus
Kewirausahaan bertujuan:
a. Menanggulangi masalah pengangguran.
b. Mengembangkan hobi.
c. Memanfaatkan potensi alam.
d. Menciptakan lapangan pekerjaan.
e. Mengembangkan usaha.
f. Meningkatkan kerjasama.
g. Memanfaatkan transfer of knowledge.
h. Dan lain-lain.
Unsur-unsur yang Mempengaruhi Kewirausahaan
Keberhasilan dan kegagalan kewirausahaan dipengaruhi oleh banyak faktor yang satu sama lain saling berhubungan. Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Faktor individu yang bersangkutan, seperti:
a. Usia.
b. Jenis kelamin.
c. Pendidikan.
d. Keterampilan.
e. Pengalaman.
f. Kesehatan.
g. Moral.
h. Kepemimpinan.
i. Jiwa bisnis.
j. Jiwa wirausaha.
2. Faktor kelembagaan, seperti:
a. Besar kecilnya organisasi.
b. Kepemimpinan.
c. Manajemen.
d. Kemampuan sumber daya organisasi.
e. Pembagian tugas.
f. Dan lain-lain.
3. Faktor ekstern individu dan organisasi, seperti:
a. Potensi alam.
b. Kondisi sosial budaya.
c. Kondisi politik.
d. Kondisi keamanan.
e. Perkembangan teknologi.
f. Kondisi perekonomian.
g. Peraturan pemerintah.
Faktor-faktor tersebut satu sama lain saling berkaitan, bahkan pengaruhnya selain dapat secara positif mendukung tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan namun juga dapat berpengaruh negatif sehingga menghambat tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan.
Langkah-langkah umum dalam berwirausaha
Secara umum langkah-langkah berwirausaha pada dasarnya sama dengan langkah-langkah berbisnis yaitu sebagai berikut:
1. Menganalisis lingkungan untuk menentukan jenis usaha, ini berarti bahwa seorang wirausahawan apabila akan berwirausaha mengawasli kegiatannya dengan berinovasi untuk memilih alternatif jenis bisnis/usaha yang lebih baik diantara jenis usaha yang ada yang mungkin dapat dilakukan
2. Merancang usaha dengan menentukan besarnya peluang, target, kegiatan produksi, personalia, keuangan dan administrasi serta membangun jaringaan kerja.
3. Menyusun organisai kerja baik dengan anggota keluarga maupun dengan pihak lain yang dilibatkan dalam berwirausaha.
4. Mengimplementasikan semua rencana kerja yang telah diorganisir dengan fungsifungsi yang ada sesuati dengan jenis kegiatannya (produksi, pemasaran, personalia, keuangan, administrasi, sistem informasi dan lain-lain).
5. Mengadakan pengawasan dan mengevaluasi serta mengendalikan dan mengembangkan usaha sesuai dengan perkembangan lingkungan dan masalah yang dihadapinya.
0 komentar:
Posting Komentar